-part 2-
Semenjak saya memberanikan
diri masuk ke rumahnya, sehingga hampir setiap hari. Di sekolah juga saya
menjadi dekat. Sehingga kalimatnya ke saya tidak hanya sebatas anggukan kepala,
tapi sudah mulai berani ngomong. Walau awalnya Aan hanya berani ngobrol ma saya
kalo teman2 yang lain sudah sepi. Lama-lama cara kita ngobrolpun mulai seperti
biasa di rumah. Hingga pada suatu hari ketika Aan telat dijemput, saya memberanikan
diri minta izin ke mamanya untuk mengantar Aan pulang. Dan akhirnya
diperbolehkan. Lama-lama saya tidak hanya menemani Aan bermain, tapi juga
mengerjakan peer dan ulangan. Hingga sore atau kadang malam. Hingga saya pun
jadi kenal ortunya.
Ternyata Aan menyadari bahwa
ia di sekolah pendiam, dan ternyata itu adalah jalan yang dia pilih..memang
ternyata maunya seperti itu. Aan di rumah yang sangat ceria, jahil dan
ekspresif ternyata memang memilih pendiam di sekolah. Ya mungkin karena
berbagai faktor.
Sejak itu saya jadi sering
ikut acara Aan, ke dokter, makan2(yang umumnya), main, nonton bioskop (makasih
mama :) ). Senang sekali ternyata, memiliki kelekatan, seperti punya adik
laki-laki. Karena saya anak bungsu, mungkin di alam bawah sadar saya, saya
ingin pubnya adik laki-laki.
Terus menerus seperti itu
selama ± 4 tahun hingga saat ini. Puncak dan Palu. Dua tempat yang kudatangi
bersama keluarganya. Kelekatanku dengannya pun semakin menjadi, hingga aku
berkeluarga dan punya anak 1 sekarang pun, kita masih dekat. Keluarga Aan pun
sangat sayang pada anakku.
Hingga akhirnya, diterimanya
aku di CPNS LIPI tahun ini. Itu yang mulai mengubah keadaan. Pengumuman
penerimaan yang begitu tiba2 ketika aku sedang menemani Aan bermain PS. Keadaan
yang sudah enak dan nyaman bersamanya,ketika itu aku sadar akan ada yang
berubah dan diriku masih belum menerimanya. Aku langsung menangis sejadi2nya
karena ternyata aku ditempatkan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi.
Aan yang sudah 1 SMP melihatku
menangis hanya terdiam. Belum terbayang memang di mata kami bagaimana
kedepannya.
Sekarang sudah 2,5 minggu
aku bekerja di Pelabuhan Ratu, Aan sendag UTS. Hingga kini masih berat bagi Aan
dan bagiku atas jarak dan keadaan yang belum biasa ini. Tapi aku gak ingin,
persahabatan yang sudah terjaga lama dan baik selama ini terputus. Setiap jumat
hingga minggu aku akan tetap pulang ke bandung tuk bertemu Aan..
Maaf ya, atas
jalan yang kupilih ini..
Tapi teruslah kita
berdua percayai, bahwa ini yang terbaik, agar kau mandiri..
Egoku ingin agar
kau tidak melupakanku dan tidak memutuskan perkenalan ini begitu saja...
Aku juga masih
ingin bisa bertemu hingga nanti..
Maafkan aku yang
jauh kini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar