Meloncatlah!

Meloncatlah lebih tinggi dari waktu ke waktu....
Raih kesempatan yang ada di depanmu...
Jauhkan dirimu dari penyesalan..
Selamat Meloncat!


Selasa, 03 Maret 2015

lil`note about `a boy`



-part 2-
 
Semenjak saya memberanikan diri masuk ke rumahnya, sehingga hampir setiap hari. Di sekolah juga saya menjadi dekat. Sehingga kalimatnya ke saya tidak hanya sebatas anggukan kepala, tapi sudah mulai berani ngomong. Walau awalnya Aan hanya berani ngobrol ma saya kalo teman2 yang lain sudah sepi. Lama-lama cara kita ngobrolpun mulai seperti biasa di rumah. Hingga pada suatu hari ketika Aan telat dijemput, saya memberanikan diri minta izin ke mamanya untuk mengantar Aan pulang. Dan akhirnya diperbolehkan. Lama-lama saya tidak hanya menemani Aan bermain, tapi juga mengerjakan peer dan ulangan. Hingga sore atau kadang malam. Hingga saya pun jadi kenal ortunya. 

Ternyata Aan menyadari bahwa ia di sekolah pendiam, dan ternyata itu adalah jalan yang dia pilih..memang ternyata maunya seperti itu. Aan di rumah yang sangat ceria, jahil dan ekspresif ternyata memang memilih pendiam di sekolah. Ya mungkin karena berbagai faktor.

Sejak itu saya jadi sering ikut acara Aan, ke dokter, makan2(yang umumnya), main, nonton bioskop (makasih mama :) ). Senang sekali ternyata, memiliki kelekatan, seperti punya adik laki-laki. Karena saya anak bungsu, mungkin di alam bawah sadar saya, saya ingin pubnya adik laki-laki.
Terus menerus seperti itu selama ± 4 tahun hingga saat ini. Puncak dan Palu. Dua tempat yang kudatangi bersama keluarganya. Kelekatanku dengannya pun semakin menjadi, hingga aku berkeluarga dan punya anak 1 sekarang pun, kita masih dekat. Keluarga Aan pun sangat sayang pada anakku. 

Hingga akhirnya, diterimanya aku di CPNS LIPI tahun ini. Itu yang mulai mengubah keadaan. Pengumuman penerimaan yang begitu tiba2 ketika aku sedang menemani Aan bermain PS. Keadaan yang sudah enak dan nyaman bersamanya,ketika itu aku sadar akan ada yang berubah dan diriku masih belum menerimanya. Aku langsung menangis sejadi2nya karena ternyata aku ditempatkan di Pelabuhan Ratu, Sukabumi.

Aan yang sudah 1 SMP melihatku menangis hanya terdiam. Belum terbayang memang di mata kami bagaimana kedepannya. 

Sekarang sudah 2,5 minggu aku bekerja di Pelabuhan Ratu, Aan sendag UTS. Hingga kini masih berat bagi Aan dan bagiku atas jarak dan keadaan yang belum biasa ini. Tapi aku gak ingin, persahabatan yang sudah terjaga lama dan baik selama ini terputus. Setiap jumat hingga minggu aku akan tetap pulang ke bandung tuk bertemu Aan..

Maaf ya, atas jalan yang kupilih ini..
Tapi teruslah kita berdua percayai, bahwa ini yang terbaik, agar kau mandiri..
Egoku ingin agar kau tidak melupakanku dan tidak memutuskan perkenalan ini begitu saja...
Aku juga masih ingin bisa bertemu hingga nanti..
Maafkan aku yang jauh kini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar