Masa itu belum lama berlalu, namun aku merindukannya seakan masa itu berjarak puluhan tahun dengan saat ini,,apakah jiwaku yang berkarat sehingga aku merasa pikirankupun menua,,
Masa itu, masa yang indah dikelilingi saudara-saudaraku,,syura-syura harian sembari menyambut datangnya mentari,, ta’lim-ta’lim sore pelepas kepenatan kuliah dan saat-saat senggang berbagi bersama kawan di dalam sekre-kami yang redup cahayanya.
Kampusku bukanlah kampus yang dipenuhi oleh orang sehingga menyulitkanku tuk bergerak kesana kemari,,tidak, kampusku sangatlah sepi seperti gedung tua yang sudah tidak terpakai,,orang-orang hanya berkumpul di tiga gedung utama dan itu tidaklah banyak, bahkan bisa kuingat nama setiap orang dari berbagai jurusan,,
Kampusku, namanya mungkin kurang dikenal namun bagiku itulah kampus terbaik; karena itu adalah pilihan terbaik dari Allah untukku. Disini, karena jumlah sdm-nya yang sangat minim, aku merasa ruang gerakku sangat luas tuk mengeksplor diri dalam berbagai bidang. Himpunan, lembaga da’wah, TPA, forum2 mahasiswa, hingga mengenal partai.
Aku yang pada masa sma hanyalah murid yang orang bilang “study oriented”, kerjanya hanya belajar dan belajar tuk mempertahankan prestasiku, dan mengambil bagian kecil dalam organisasi keislaman. Dan Allah menunjukkan hasil akhir yang kuterima-setelah semua usahaku dan ekspektasi teman-teman dan guru-guruku bahwa aku pasti diterima di universitas negri ternama- terpatahkan.
Namun disanalah aku menemukan tempatku tuk mengeksplor diri, tidak hanya dalam kampus, tapi juga keluar,, tidak hanya jatinangor namun hingga sumedang, bandung, pangandaran dan kabupaten bandung,,Akupun bertemu dengan orang-orang hebat yang mengajarkanku banyak hal. Aku merasakan indahnya berukhuwah, nikmatnya beramal da’wah dan yaumi,,sbhnllh,,
Masa itu, ketika ku tak memperhatikan penampilan fisik, tak peduli orang mengatakan aku kampungan ataupun seperti ibu-ibu.. tak peduli bermain ke mall, tak mengenal factory outlet dan lainnya…namun aku merasakan ketenangan jiwa, geloranya semangat bergerak dan juga manisnya ukhuwah..
Sepertiga malam yang khidmat, dhuha yang menyegarkan, shalat fardhu untukku berrehat, lantunan-lantunan Qalam-Mu, dzikir al-ma’tsurat dan sering kurindukan tetesan air mata kala dhuha dalam mesjidku: Al-Jihad..
Wahai diri, kemana kenikmatan itu pergi,,terkikis apa kenikmatan-kenikmatan itu,,
Ketika sadar kutemui diri dalam meja kantorku dengan tilawah yang tidak memenuhi target, dhuha yang sering terlewat,,dan shalat malam yang kulakukan seadanya,,astaghfirullah,,ingin ku kembali, berbenah setahap demi setahap, mendekat kembali sejengkal demi sejengkal,,dengan air mata penyesalan yang belum kunjung mengering.
Rabbi, ku kan terus berusaha kembali,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar