ALIANSYAH TAUFIQURRACHMAN-part 1
Zaidan spesial, begitupun anak satu
ini..Mereka seperti perasa manis di cake yang aku makan..Aliansyah Taufiqurrachman. Lahir di Makasar, 3 April
2002. TKIT AL BIRUNI, SDIT AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH, SMP ISTIQOMAH-BANDUNG.
Aan, begitu nama panggilan yang
dberikan keluarganya. Pertama kali bertemu dengannya (sebenarnya) kelas 2 SD. Tapi
berhubung dia (amat sangat) pendiam –ketika itu. Sehingga fokus saya pada awal
bukan kepadanya. Hingga ia kelas 3 SD, saya mengajar b.inggris di kelasnya.
Awalnya bener2 deh,,dia bukanlah anak spesial bagi saya. Sikapnya yang terlalu
penurut dan pendiam. Tidak terlalu menonjol dalam kelas. Ketika itu malah saya
sedang dekat dengan anak lain yakni Fatahaya Imansyah.
Sebenarnya Aan dan Fatah, keduanya
saya ajarkan mengaji di kelas qiroaty yg sama. Tapi skali lagi, karena Aan bukan tipe anak yang menonjol, saya blum fokus
padanya.
Saya memang mengajar di kelasnya,
mengajar ngaji secara individual padanya..tapi ya...masih sebatas itu.
Hingga suatu saat ketika saya
berkerumun dengan anak2 yang belum dijemput, ada aan dan fatah juga ketika itu.
Anak2 pada bercerita, “ ibu, main laptoplah,,kan yang lain juga boleh” , “nanti
keburu dijemput”.Aan belum juga berbicara, hanya pendengar setia seperti biasa.
Hingga akhirnya ia berkata, 1 kalimat pertamanya yg saya ingat hingga sekarang “pada
main Naruto ya, bu” (aan mengatakannya sambil tertawa). Nah gak tahu kenapa, di
titik itu saya seperti lagu “terpesona,,,,”. Muka aan yang mengucapkan kalimat
itu dengan tertawa, sangat sangat sangat maniiiiisss. Nah sejak itu-entah
kenapa- hanya karena kalimat itu. Saya menjadi `pengikut` sejatinya. Aan yg
selama ini tidak aktif di kelas, biasa saja ketika belajar, yang hanya
mengangguk ketika guru bertanya padanya. Saya Jadi ingiiiinn tahu kenapa Aan
bisa jadi sediam itu, padahal ia mempunyai senyum yang amat amat amat
maniiiiiss mengalahkan senyum saya yang sejatinya adalah perempuan.(Dan entah
kenapa, semenjak mendekati Aan, saya semakin lebay n semakin gombal). Apa
mungkin karena sikap dia yang sangat diam, dingin dan lama2 menjadi cuek banget
ketika merasa saya mendekatinya dengan intens.
Dengan berbagai serangan, sehingga
kadang ia marah dan gak suka ma saya.Tapi saya pikir, sebagai awalan itu wajar
toh melihat sifatnya yg begitu. Setiap ada jam kosong saya suka ke kelasnya,
seperti mengasisteni guru yang mengajar di kelasnya, padahal tujuan saya hanya
tuk PDKT ke Aan. Sehingga lama2 saya suka kejar2an dengan Aan, Fatah, Zaidan
dan Fawaz.
Hingga ada anak perempuan kelas 6
yang bilang, “ibu, ibu suka ke Aan ya, kan rumahnya deket Bella(nama anak itu),
bu”. Wah ketika saya tahu itu, langsung hari itu juga pulangnya saya minta
diantar Bella ke area rumahnya. Bella menunjukkan rumah Aan pada saya.
Alhamdulillah rumahnya depan masjid. Karena Ashar, Bella langsung pulang ke
rumahnya dan saya solat di masjid. Setelah wudhu, kagetnya saya melihat Aan
keluar dari tempat wudhu..utk mencairkan suasana saya langsung berkata “ kaget
ya lihat aku disini”. Dia hanya tersenyum simpul.
Nah setelah solat, dan setelah
ketahuan ma anaknya bahwa saya ngikutin ampe ke rumahnya..saya ikutin di aja di
sampingny (toh dia juga gak marah) ampe ke halaman rumahnya. Dia masuk rumah
aja, saya juga karena bingung akhirnya pulang.
Besoknya saya melakukan hal yang
sama, hari2 berikutnya juga hingga akhirnya saya suka nonton dia dan 2 temannya
bermain di depan rumah. Hingga suatu hari, ketika mereka bertiga mungkin bosan
bermain diluar, mereka masuk ke dalam. Dan Aan berkata” Ayo, mau ikut masuk
gak?”. Saya malu lah ya,,,gak enak ma ortunya. Tapi akhirnya saya memberanikan diri
masuk ke ruang tamunya. Nah itu awal mula saya masuk ke rumah Aan. Yang
ternyata cerita dengannya baru dimulai saat itu.
Aan di rumah sangat berbeda dengan
di sekolah, sangat ekspresif, iseng terkadang dan sering bersuara. Makin lama
saya mengenalnya, makin ingin saya menyelami kenapa Aan bisa begitu berbeda di
sekolah dan di rumah.